TO FLUORIDE OR NOT TO FLUORIDE - perjalanan pasta gigi si baby
BabyA tumbuh gigi pertama di usia 6 bulan. Jujur aja, sebelum tumbuh gigi dan setelah tumbuh gigi itu saya ga rutin-rutin banget membersihkan mulut baby. Kadang pakai sikat gigi silicon, kadang pakai kasa (kalo sikat giginya belom di steril). Soal pasta gigi untuk bayi, saya sebenarnya masih bingung, katanya harus pakai yang berfluoride, tapi pasta gigi berfluoride itu rata-rata tulisannya untuk usia anak 3 tahun ke atas. Logikanya memang karena anak 3 tahun ke bawah itu belum bisa melepeh alias masih fase oral (mengemut segalanya), jadi logikanya pasta gigi fluoride gak boleh ditelan kan? Jadi saya jadi ragu mau pakaikan pasta gigi berfluoride atau tidak. Selama ini saya cuma pakai pasta gigi non fluoride dari Buds Organic yang claimnya boleh tertelan.
Ohya, btw saya bukan expert ya. Jadi if you stumbled upon my blog and read this, please be advised. Ini hanya pengalaman dan opini pribadi saja. Saya juga masih belajar. Rekomendasi tetap dari dokter gigi yaah.
Saat babyA usia 12 bulanan, saya lihat ada sedikit kuning-kuning di pangkal gigi atas BabyA, di gigi seri ke empat. Saya panik kan, haduh berarti saya bersihinnya kurang bersih dong. Memang ternyata bagian gigi yang ketutup lipatan bibir itu rawan buat kurang bersih karena ketutupan bibir. BabyA memang ada sedikit lip tie kalo dulu kata konselor laktasi, dan tidak diinsisi karena tidak kategori mmenyulitkan, tapi saya jadi merasa memang agak susah menjangkau gigi yang tertutup bibir atas. Harus saya pencet bibirnya dan saya singkapkan ke atas (ya ngamuk dikit sih anaknya haha).
Anyway, makin ke sini makin melihat kalau si kuning-kuningnya juga makin banyak, ada white spots juga, huhuhu nyesel. Mana saya belum sempat bawakan ke dokter gigi (keburu pandemik terjadi) huhu. Jadilah saya searching-searching lagi. Hasilnya, ternyata baru tahu, katanya fluoride itu cukup berpengaruh signifikan untuk mencegah gigi berlubang. Ya anggap aja ini gigi Afka cikal bakal berlubang haduuuh.
Saya jadi mulai mempertimbangkan kembali pasta gigi berfluoride, saya baca kembali ternyata fluoride itu direkomendasikan sejak gigi pertama tumbuh. Tapi gimana dong, kan belom bisa melepeh? dan pasta gigi fluoride itu rata-rata untuk 3 tahun ke atas (ceritanya saya anak penurut selalu ngikutin rekomendasi produk). Gimana dong kalo harus fluoride tapi tidak boleh tertelan?
Akhirnya saya menemukan artikel ini:
When teeth are still beginning to emerge, fluoride develops the enamel so that it becomes as hard as it needs to be to resist cavities and decay. According to the American Dental Association (ADA), parents should begin cleaning their baby's mouth as soon as they come home from the hospital by wiping their gums with gauze or a washcloth. Once their teeth come in, follow these guidelines:
- Toothpaste with fluoride: For children younger than three years, parents and caregivers should begin brushing children’s teeth as soon as they come into the mouth in an amount no more than a smear (the size of a grain of rice). For children 3 to 6 years old a pea-sized amount can be used.
- Sumber: https://www.colgate.com/en-us/oral-health/basics/fluoride/fluoride-for-babies--is-it-safe--
Untuk anak usia 3 tahun ke bawah : a smear / sebiji grain.beras
Sedangkan usia 3 tahun ke atas : pea-sized / sebiji polong (atau jagung kali ya)
OH GITU.
BAIK.
(setelah ini kayaknya ga usah dianggap serius ya apalagi diikutin plek-plekan haha, cukup intinya mau nyampein penemuan artikel tadi aja tentang size pasta gigi)
OK, saya jadi mikir lagi, mungkin gapapa kali ya kasih pasta gigi berfluoride toh cuma sebiji beras itu dikiiit banget. Saya coba deh tuh pasta gigi berfluoride pasaran. Pertama kali saya coba, saya ngerasa waw ini tuh berbusa banget meski pakainya sedikit. Nah, masalahnya boleh tertelan atau tidak? Anggap saja tidak boleh (soalnya gak ada tulisan claim kalo boleh tertelan.). Nah yang biasanya saya bodo amat meski gak kumur-kumur atau dilap pas pakai pasta gigi organik, saya jadi bingung ini berbusa gini kalo ketelen gimana. Akhirnya nanya temen, kalau dia direkomendasikan juga pakai pasta berfluoride dan langsung di lap agar tidak atau minim yang tertelan.
OH GITU.
BAIK.
Meski berbusa, tapi tetep ya si pasta gigi pasaran ini berasa sedikit banget pakenya cuma smear2 doang. Jadi karena saya tidak puas, akhirnya saya double dengan pasta gigi organik yang biasa saya pakai. Ya cuma biar puas aja nyikatnya berasa bersih karena odolnya banyak hahaha. Sok tau banget ya? Iya namanya juga emak-emak baru belajar haha.
PENTING:
Intinya, sebenarnya paling benar itu adalah minta saran dari dokter gigi. Memang seharusnya bayi dibawa ke dokter gigi minimal usia 1 tahun, atau sejak ada gigi. Tapi babyA kebetulan ketunda terus dan keburu pandemi huhu.
Kalau sharing dari teman, sebenarnya kata dokter mau fluoride dan gak fluoride itu sama saja sih, asal cara sikat giginya yang benar (harus tanya sama dokter gigi juga, atau cari referensi yang terpercaya.) Mungkin next saya akan share lagi kalo babyA sudah sempat ke dokter gigi, hehe.
Ada yang punya pengalaman bawa babynya ke dokter gigi? Atau punya pendapat tentang fluoride? Share ya!
No comments
Post a Comment