SLIDER

BABY A 20 MONTHS - milestone series

Thursday, 24 September 2020


Welcome 20 bulan! Empat bulan lagi menuju 2 tahun, huhuhu terharu. Sebenarnya ada hal penting yang saya lakukan ke A di usia ini, tapi saya mau cerita di lain waktu, kalau saya sudah berhasil hehe. Meanwhile, lagi-lagi saya mau catat observasi saya terhadap milestone Afka bulan ini hehe. This blog really serves me as a "Catatan Ibun" hehe.

Bisa panggil "buuun" hanya untuk mengecek

Sekarang A manggil itu bukan cuma kalau ngeliat, minta nen atau minta sesuatu aja. Tapi buat ngecek kalau ibun hilang (?). Atau ibun lagi sibuk sendiri dan dia gatau ibun ngapain, tau2 dia teriak "buuun". LOL

Udah bukan bayi yang kalau ibun hilang langsung nangis. Misal saya lagi nyuci di kamar mandi, trus dia cek "buun", atau malah ditanya "ibuun pain?" (ibun ngapain?) haha. Begitu juga dengan abah sih, hehe tenang dia juga sayang abahnya.

Bisa menyanyi 1 lagu full

Menurut saya ini sih highlight bulan ini. Surprisingly dia bisa nyanyi 1 lagu full meski emang gak semua kata dia ucapakan. Nadanya juga kayak orang baca sih bukan kayak nyanyi haha. Tapi serunya, dia udah bisa disuruh nyanyi. Misalnya, "afka ayo nyanyi Kelinci", nah trus dia nyanyi deh tu (kalo lagi mood hehe). 

Keyinciku, keyinciku,
manis, kai (kau manis sekali)
ompat, mari (melompat kian kemari)
panjang hari (sepanjang hari)
aku ingin menemani
puwang kowah (sepulang sekolah)
cama agi (bersamamu lagi)
cai cai (menari-nari)

MELTDOWN

This is the worst part from this month. Dia mengalami REAL TANTRUM yang belum pernah saya hadapi sebelumnya. Setelah saya searching-searching, ternyata yang Afka alami di bulan ini adalah Meltdown. Sependek pengetahuan saya, meltdown bisa dibilang bentuk lebih parahnya dari tantrum. Sebenarnya Afka bukan tipe yang sering tantrum, atau mungkin bagi saya tantrumnya masih mudah untuk dihentikan. Misalnya saat dia tantrum saya ajak main truk, atau diajak baca buku, udah selesai dan teralihkan dari tantrumnya.

Meltdowns are a full-body reaction to being overwhelmed. They’re more extreme than tantrums, and kids aren’t in control of them. (source)

Banyak faktor yang menjadi penyebab dia meltdown bulan ini, tapi kayaknya gak saya bahas utuh di sini. Poinnya adalah, ternyata selama ini yg namanya tantrum tuh biasa aja (lah shombong lu), meltdown ituuu yang baru bener-bener baru terasa tantrum. Nah perbedaan tantrum dan meltdown sekilas bisa dilihat di link di bawah ini ya, klik source nya.

Kids can often stop a tantrum once they get what they want, or when they’re rewarded for using a more appropriate behavior. That’s not the case with meltdowns. (source)

Kecewa dan marah sih dia sering, tapii... masih bisa dialihkan, ditenangkan, dan durasinya hanya sebentar. Kali ini saya kaget sekali, dia benar-benar tiduran di lantai, berguling-berguling, BENAR-BENAR MARAH, tidak mau dipegang, tidak mau digendong, tidak mau dinyanyikan, tidak mau diajak ngobrol. I'm helpless LOL.

Hingga akhirnya saya mengeluarkan senjata terakhir saya "NENEN". Kacaunya, ditawari nyusu dia juga gamau, marah, meski akhirnya dia agak lemah gitu pas payudara didekatkan, tapi sambil nyusu juga sambil marah dan beberapa kali masih terisak dan teriak. Dan pastinya, sakit cuuuy nyusu sambil marah gitu dianya wkwk, digigit doong. (elus dada, literally)

Hal itu berlangsung sekitar 15-20 menit, gatau deh, bagi saya itu lama sekali, rasanya kayak setengah jam. Jujur agak traumatis sih haha. Kira-kira muncul sekitar tiga kali dalam seminggu fase meltdownnya, tapi saya mulai ngeh gimana triknya, sehingga minggu-minggu berikut belum ada meltdown lagi.

Alasannya sepertinya karena dia punya banyak tenaga, tapi saya sekarang ini sering main di rumah krn cuaca lg panas bgt. Akhirnya dia aku ajak main di luar deh tuh sampe 2 jam lebih tiap kali keluar, lumayan mengurangi episode tantrumnya. Ok, ibun belajar! Semoga gak berlanjut kayak begini setelah menyapih, soalnya nanti ibun gak punya senjata andalannya lagi hehe. I will definately bahas ini lebih dalam di postingan lain,

Hafal nama truk (dan semua benda di buku dan mainannya)

Anyway, despite the meltdowns, kosa kata tambah pesat banget siiih. Dia tuh kalo ditanya orang lain, siapa namanya? pasti diem, ya maklum anaknya slow to warm up (eh difficult HEHE). Tapi kalo ditanya, ini truk apa? pasti dia bisa jawab.  Tuk ekapatoy (excavator), tuk digey (digger), tuk budodey (buldozer), tuk bawang (barang), tuk ai inum (truk air minum), tuk mowen (truk molen). Gak cuma itu, truk pick up juga dia sebutin spesifik. Misal truk yang jualan buah, truk tahu bulat, tunjuk aja nanti dia sebutin hahaha. 

Selain itu dia juga udah hampir selalu benar menyebut benda-benda di bukunya, dan mainannya, dan kadang di tv juga. Kecuali binatang liar sih dia gak terlalu hapal karena dia belom terlalu tertarik (yaampun kapan sih kamu tertarik binatang..)

Ngomong 5 kata 

Sejak dia udah mulai gampang banget bosan, saya mulai nih agak loss dalam ngasih video. Dia suka banget truk dan suka saya kasih video truk yang real (mainan real gitu atau ya emg truk beneran). Nah karena video itu bikin ketagihan, jadi saya larang. Kalau dia bilang "nonton tuk mau", saya bilang enggak. Terus dia jadi cari pembelaan ke bapaknya, alias minta nonton ke bapaknya. Bapaknya jadi suka bilang "kata ibun, engga boleh". 

Abis itu, pas dia lagi makan, trus dia liat ke tv, trus tiba-tiba bilang "Nonton truk engga, kata ibun..." wakakakaka

Ngomong "Apa ya?"

LOL, sejak dia merasa sudah punya banyak pilihan, dia jadi suka bilang "apa ya?". Misalnya "afka mau dongeng truk apa?", dia jawab "truk... apa ya..?" wkwkw. Atau, "mau gambar apa, ka?", " gambar apa ya...?" LOL kayak anak gede aja sih udah bisa bingung begitu wkwk.

Bisa nego ("Sekali aja")

Karena frekuensi menyusui yang mulai saya kurangi (no more minta-minta di waktu yang bukan mau tidur), saya kadang-kadang masih lemah dan bilang "sekali lagi aja ya". Nah sejak itu dia kalo mau lagi jadi bilang "Kali aja, kali aja". Maksudnya "sekali lagi aja". Trus dia kalau minta main lagi juga sekarang bilangnya gitu, buat nego. Dasar cerdiiikk...

**
Yah begitulah, saya sebagai orangtua sih menikmati saja, soalnya gimana, lucu sih. Haha. Eh tapi perihal makan, lagi gak lucu deh  wkwkw. Masalahnya Afka habis diare karena nyicip pasta berkeju punyaku yg kok rasanya agak asem. Abis itu dia BB nya merosot, trus susah bgt lagi naiknya wkwkw. Iyah ada kelebihan pasti ada kekurangan lah. Ganbate buatku dan ibu-ibu lain yang lagi naikin BB anak hehehe.
No child is perfect, but for a mother, her child is perfect.
© Catatan Ibun | Parenting and Mindful Living • Theme by Maira G.