SLIDER

TENTANG RAMADHAN 2020 - gak berasa kalo besok puasa


Hingga H-3 Ramadhan tahun 2020, saya masih kaget, "hah beneran bentar lagi puasa ya?" Saya pun tersadar akan hal itu hanya karena postingan teman-teman yang sedang belanja sebelum Ramadhan. Bahkan saya belanjapun  tidak, karena masih ada beberapa stok makanan, plus ini akhir bulan, you know lah. Pandemi Corona ini selain membuat kita kehilangan orientasi hari dan tanggal, tapi juga membuat kita kehilangan banyak suasana, suasanya di taman, di mall, di tempat kerja, bahkan sedihnya kali ini, kehilangan suasana Ramadhan.

Sungguh Ramadhan kali ini bertolak belakang sekali dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Khususnya dua tahun lalu, saya ingat kalau sangat-sangat excited dengan kedatangan Ramadhan, meski saat itu saya sedang hamil trimester pertama dan ujung-ujungnya gak bisa banyak puasa, saya sungguh excited, soalnya dua tahun lalu Ramadhan pertama bersama suami (cie). 

Kalau satu tahun yang lalu, babyA masih ASI exclusive jadi saya hampir full tidak puasa, karena babyA ngamuk-ngamuk karena sepertinya ASI saya berkurang ketika puasa (batalnya banyak amat ya bu). Tapi sungguh saya sangat cinta dengan momen Ramadhan, suara ramainya masjid sepanjang malam dan pagi hari, rasanya ramai sekali dan joyful. Tapi sampai malam ini, sepi. Shalat tarawih di rumah pun berasa kayak sholat wajib berkali-kali, padahal tarawih tahun-tahun lalu juga sering di rumah, tapi rasanya beda. Memang seharusnya kita harus meluruskan niat, tapi tidak bisa dipungkiri, suasana ternyata juga berpengaruh kepada semangat beribadah. 

Ramadhan kali ini saya berniat full puasa kembali, karena babyA sudah 15 bulan dan dianjurkan lebih banyak makan. Hal ini atas rekomendasi DSA-nya babyA (konsultasi by Whatsapp), jadi babyA disuruh nyusunya hanya sebelum tidur siang dan tidur malam saja, biar makannya lebih banyak, (karena sedang fase sulit makan huhu). Secara skrg babyA tidur siang hanya 1-2 kali saja, jadi saya semakin percaya diri untuk puasa. Saya harap pandemi ini tidak menyulitkan niat saya tersebut dan mungkin niat semua teman-teman pembaca. Aamiin.

Di satu sisi saya juga merasa memiliki harapan, karena saya percaya, di bulan Ramadhan ini kita puasa, dan puasa adalah proses detox yang bisa membuat manusia menjadi lebih sehat (harapannya seperti itu, yuk makan sehat!). Harapan saya dengan melalui bulan Ramadhan ini, imun tubuh masyarakat khususnya yang muslim, meningkat, dan kita semua bisa melawan Corona dengan cepat. Meski banyak yang memprediksi kalau corona bisa sampai akhir tahun atau tahun depan, tapi saya berharap banyak dengan melalui bulan Ramadhan ini, semua akan berbeda.

Banyak yang menyuarakan harapannya di comment-comment Instagram "semoga corona selesai sebelum lebaran. Dalam hati saya ada "Aamiin" yang kencang, meski dari otak saya berseru "gak mungkin". Tapi, siapa yang bisa lari dari kuasa Tuhan? Kalau Allah tentukan akan selesai, ya mungkin saja akan selesai. Kita gak akan tahu. Manusia hanya bisa berharap dan berserah diri.

Apapun yang terjadi, saya harap kita semua, khususnya untuk umat muslim bisa menjalani bulan Ramadhan ini seperti sebelumnya, penuh dengan ibadah, harapan dan suka cita. 

Do not lose hope, nor be sad.
- Qur'an 3:139
Gimana perasaan teman-teman menjelang Ramadhan ini? Feel free to comment :)

No comments

Post a Comment

© Catatan Ibun | Parenting and Mindful Living • Theme by Maira G.