SLIDER

MILESTONE BABY A 22 BULAN


1. Mengutak atik lirik lagu

Mentang-mentang ini anak udah bisa nyanyi, sekarang nyanyinya bukan lirik lagunya, tapi diganti-ganti. Misalnya nyanyi nada lagu Bintang Kecil, tapi liriknya jadi “biba bibii”. Atau malah diganti jadi “Bintang besar..”. Bahkan pernah jadi “bintang emon...” hahahaha. Panjang ceritanya, saya pernah share di story instagram.
Ya gitu, sotoy banget ya. Nah, tapi ada minusnya juga. Entah kenapa di fase ini afka lagi suka “Potty Talk”. Jadi lirik lagunya juga suka diganti-ganti jadi “pipis” dan “e*k”. Padahal gak ada yang ngajarin lho. Haduu haduu, apakah ini tanda harus segera potty train Afka? Hahaha kapan siapnya sih buun, buun.
Ohiya, kalau menurut Baby Center, kalau sedang potty talk, hal yang dilakukan adalah pasang poker face! Alias ga usah direspon. Selain itu juga tinggal dibetulkan saja kata yang diplesetkannya. Misal Afka suka nyanyi “Memandang alam dari atas...pipiss” (LOL tepok jidat gak tuh). Nah kalo gitu jangan di respon, trus langsung bilang “di atas bukit.” Kalau direspon “eeeh” atau “hayooo” atau ketawa atau marah, dia malah makin menjadi-jadi. Dia kayak iseng aja gitu sepertinya. Trus selain itu, dinasihatin juga tp terakhir, kalau ngomong yang itu bukan pas nyanyi.

2. Bisa ngomong ‘kok’

“Gak basah kok”
“Ga pipis kok”
Kayaknya hal ini dimulai dari abah. Jadi abah itu kalau cium afka suka kecup basah gitu loooh dan dia ga suka banget, suka di lap pipinya hahaha. Nah abah kadang suka nego minta cium Afka trus bilang "kali ini engga basah kok ciumnya". Terus sejak itu Afka kayaknya jadi bisa bilang "kok". Hahaha. Kocak kayak bisa nego gitu ya.

3. Menikmati dan Menyukai Acara Kartun di TV

Disclaimer dulu: sebisa mungkin jangan ditiru yaa. Tolong dibaca dulu penjelasan di bawah ini pro kontranya hehe.

Afka itu dari bayi hampir gak pernah saya kasih nonton gadget. Even yang musik-musik, meksipun musik, cuma disetelin aja bukan yang dia pegang sendiri dan ditonton. Pernah sih pernah, tp gak lama dan cuma beberapa kali selama bayi. Dia paling sering liat video dia sendiri yang saya rekam. Tentu sambil saya dampingi dan jelaskan kalau apa yang afka lakukan di video itu.
Pernah disetelin TV juga dia gak tertarik, lebih suka main. Pernah sih sekali terpaku ke tv, tapi dia gak ngerti dan dimatiin juga dia gak nangis. Gak pernah lama, misal cuma kalo aku pingin pup atau ngerjain kerjaan rumah sebentar, dan itu gak setiap hari, benar-benar sekali2 aja. I'm not a perfect mom yang mampu istiqomah zero gadget sama sekali hueuhehe.

Meski begitu bersyukur banget afka masih  lumayan cepat bicara, sepertinya alhamdulillah dia gak speech delay. Usia 16 bulan sudah banyak kosa kata. Usia 18 bulan, saya mulai rada merasa lebih santai kasih tv dan gadget, karena masa pandemi juga dan afka gampang banget bosan. Kenapa santai? krn afka udh bisa ngomong. Jangan ditiru ya guys, gadget tetap punya efek jangka panjang jika dipakai berlebihan. Ada anjuran yang bilang no gadget sampai 2 tahun, tapi ada versi yang bilang 18 bulan-2 tahun gak lebih dari 15 menit. (ya meski afka pernah lebih dari 15 menit) saya penganut yang itu, dengan catatan (buat  pribadi), anaknya perkembangan bahasanya gak delay. 

Nah, mulai sekitar 21 bulan, afka aku cobain ke TV lagi. Eh ternyata dia anteng, dan bisa memahami cerita-cerita yang ada di TV. Dia tau acara yang dia suka dan tidak suka. Sempat dia minta ulang-ulang acara yang dia suka (kayak video kalau di HP), tapi kan susah ya meskipun di tv kabel bisa di ulang tapi gak bisa request gitu lho haha. Sebenarnya menarik sekali melihat interaksi anak dengan TV, misal Afka suka joget dan ikutan nyanyi (jadi happy gitu), dan banyak banget yang dia pelajari dari TV juga, kayak kan saya belum pernah mengajari bahasa inggris, trus dia jadi bisa ngomong dikit-dikit bahasa inggris karena acara TV nya kan b.ing semua.

Tapi yaaa efeknya juag dahsyat buibuuu... tantrumnya itu lho, salah satu faktor yang bikin di usia ini dia terparah tantrumnya. Jadi kelihatan jelas banget efek nagih dari TV, Afka jadi nyari remot terus dan harus saya sembunyikan, huhu sedih. Tetap harus tunggu waktu yang tepat deh untuk nonton TV. Kalau saya ibarat mau pilih dua pilihan aja, mau mengorbankan edukasi dari tv (yang sebenarnya bisa diganti dengan edukasi offline), atau perkembangan emosi anak. 

Ohiya, nonton TV nya ini saya dampingi juga kok. Menurut saya hal ini penting, meninggalkan anak nonton TV buat ngerjain kerjaan bentar sih ga maslah, tapi mostly selalu dampingi, jelaskan, ikuti dunia anak, cerita-cerita tentang apa TV nya orangtua harus tau. Sejauh ini Afka cuma nonton BabyTV, saya coba channel kartun lain dia gak terlalu suka. Nah, saya tau dan hafal tuh semua program di BabyTV, dan saya bisa dongengin balik kalau afka minta pas tidur. Jadi waktu saya tobat alias stop TV nya, saya bisa dongengin aja cerita-cerita dan lagu-lagu yang di TV hehe.

4. Bisa ngomong dengan huruf L

Menyambung poin sebelumnya, jadi karena nonton TV, dia tau ada acara di babyTV namanya Little Lola. Lagunya ya gitu2 aja Little Lola, Little Lola! Trus Afka suka ikutin, trus ternyata dia bisa ngomong huruf L! Dia bilangnya "Yitel Lola". L nya agak maksa sebenarnya, bukan maksa sih tapi berusaha. Jadi lucu banget haha. Selain itu kemudian dia bisa ngomong L di "malam" sama "lalat". Kalo lagi inget aja sebenarnya sih, kalau ngomongnya lagi buru-buru, dia juga tetep gak pakai huruf L. Hehe but good job baby!

5. Bisa naik perosotan dengan benar

Saya sempat ketemuan dengan teman dari Jakarta di Treehouse Bandung. Di sana ada perosotan dan Afka senang banget main. Maklum selama pandemi, itu pertama kali kita keluar rumah (alhamdulillah ga apa-apa karena di Treehouse lumayan outdoor dan sirkulasi udara bagus, lumayan sepi juga).
Nah pulang dari situ saya jadi ingin sewa perosotan mainan untuk di rumah. Saya sudah biasa sewa menyewa barang bayi, mulai dari car seat sampai mainan, biasanya untuk hal-hal yang makan tempat tapi dipakainya juga sebentar hehe. Akhirnya saya sewa perosotan, dan Afka suka banget! Selama ini dia kalau  main prosotan, badannya masih jatoh kebelakang, terjengkang gitu dan harus dipegangin terus. Nah sejak disewakan prosotan, dia jadi tau kalau badannya harus condong ke depan saat merosot agar tidak terjengkang ke belakang.
Apakah itu lifeskill? HAHAHA gapapa gak penting, yang penting ibun senang dan gak terlalu deg-degan lagi kalau nemenin A main perosotan.


No comments

Post a Comment

© Catatan Ibun | Parenting and Mindful Living • Theme by Maira G.